Analisis Penerapan Konsep Desain Interior Rumah Sehat Sederhana Pada Permukiman Sub-Urban

Friska Amalia

Abstract


Hunian yang ideal harus mampu memenuhi fungsi hunian sebagaimana mestinya. Namun demikian, beberapa kondisi perumahan di perkotaan belum memenuhi fungsi perumahan dengan baik, terutama di kawasan padat penduduk. Bentuk rumah akan menyesuaikan dengan letak geografis, iklim, dan infrastruktur lingkungan tempat tinggal penggunanya. Rumah di perkotaan cenderung memiliki tipologi yang beragam. Harga tanah yang tinggi membuat masyarakat yang tinggal di perkotaan cenderung memilih rumah mungil yang sederhana bahkan di kawasan kumuh sekaligus. Fenomena ini banyak dijumpai di perkotaan, terutama di kawasan pemukiman gang atau gang kecil. Metode yang digunakan adalah melakukan studi lapangan terhadap situasi dan kondisi eksisting hunian sederhana di kawasan permukiman gang kecil di RT 04 RW 06 Gang Entim Desa Karasak Kecamatan Astana Anyar Kabupaten Bandung. Pengamatan akan dilakukan pada observasi lapangan yang meliputi pengukuran dimensi spasial, pengukuran tingkat kelembaban udara, dan pengukuran tingkat luminansi cahaya yang menjadi tolak ukur dan standar kenyamanan pada sebuah rumah hunian. Setelah itu peneliti akan mengidentifikasi zonasi, pemblokiran, dan kedekatan ruang terkait dengan pola perilaku penghuninya. Selain itu, kuesioner akan dibagikan kepada kepala keluarga di wilayah tersebut untuk memperkuat observasi. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pola perkembangan masyarakat hunian sederhana di Kota Bandung khususnya kawasan hunian sub urban dari perspektif desain interior yang berkaitan dengan kenyamanan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi gaya hidup penghuni (Aspek Sosial Budaya Ruang) khususnya interaksi tata ruang antar penghuni dan furnitur untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni.

Keywords


Desain Interior, Gang, Permukiman Sub-Urban, Rumah Tinggal Rumah Sehat Sederhana

Full Text:

PDF

References


Ashadi, 2017. Konsep Disain Rumah Sederhana Tipe Kecil dengan Mempertimbangkan Kenyamanan Ruang. Jurnal Arsitektur NALARs Vol.16 No. 1 hal: 1-14 ISSN 1412-3266

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2010. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Bandung 2011 - 2016. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik.

Ching, F. D. (2012). Interior Design Illustrated (3rd ed.). Boston: Wiley.

Doxiadis, Constantinos A. 1968. EKISTICS An Introduction To The Science Of Human Settlements. London: Hutchinson Of London.

Fitria, Niken. Setiawan, Rulli Pratiwi. 2014. “Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat.” Jurnal Teknik POMITS Vol. 3, No. 2. ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print), hal : 240-244.

Gunawan, Rudi dan FX Haryanto. (1982). Pedoman Perencanaan Rumah Sehat. Yogyakarta : Yayasan Sarana Cipta.

Krier, R. (1992). Elements of Architecture. London: Academy Group Ltd.

Krisandriyana, M. (2019). “Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh di Surakarta”. Jurnal Desa Kota Vol. 1 No. 1, hal: 24-33

Kugler, C. (2007). Interior Design Considerations And Developing The Brief. Principal. Sydney, Australia: CK Design International.

Pemerintah Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor: 403/Kpts/M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12/PRT/M/2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 18/Prt/M/2017 Tentang Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan. Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia. 2018. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana.

Pemerintah Indonesia. 2011. Peraturan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Pertiwi, AP. 2016. Pengaruh Kenyamanan Visual Melalui Pencahayaan Buatan pada Masjid Syamsul Ulum Universitas Telkom, Bandung. Jurnal Idealog Vol.1 No. 2 hal. 129-145. ISSN:2477-0566.

Satriaji, K. 2018. Studi Tipologi dan Orientasi Rumah pada Kawasan Permukiman Padat di Astana Anyar, Tegallega, Kota Bandung. Jurnal Sosioteknologi Vol. 17 No. 3, hal. 355-364

Safeyah M. (2008). Perkembangan arsitektur kolonial di kawasan potroagung. Jurnal Rekayasa Perencanaan, 3 (1)

Sukowiyono, Gaguk dkk. Laporan Pertanggungjawaban Pengabdian Kepada Masyarakat Penyuluhan Rumah Sederhana Sehat Pada Pemukiman Padat Penduduk. Malang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang.

Sushanti, AB. 2015. Pengaruh Fasade Bangunan Terhadap Pencahayaan Alami Pada Laboratorium Politeknik Negeri Malang.

Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol. 3 No. 2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Sumber dari situs internet (website)

NCIDQ. (2004): Definition of interior design. Data diperoleh melalui situs http://www.ncidqexam.org/about-interior-design/definition-of-interior-design/. Diunduh pada tanggal 1 Agustus 2017.




DOI: https://doi.org/10.36870/insight.v3i1.190

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

22crown